Jual Tambak Bandeng & Udang Vaname di Tambak Oso, Waru, Sidoarjo
Investasi Menguntungkan dengan Potensi Budidaya Tinggi
Dijual 400rb/m² (bisa nego)
Lokasi Strategis di Sidoarjo
Tambak ini menjadi rumah bagi dua komoditas utama yang sangat bernilai ekonomi tinggi, yaitu ikan bandeng dan udang. Kedua hewan air ini memiliki karakteristik unik yang cocok untuk dibudidayakan dalam tambak berair payau.
Dengan mengombinasikan ikan bandeng dan udang dalam satu tambak, petani bisa memanfaatkan ekosistem alami untuk meningkatkan produktivitas. Sisa pakan dari bandeng bisa menjadi sumber nutrisi tambahan untuk udang, menciptakan sistem budidaya yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Menggunakan air payau yang disesuaikan kadar salinitasnya untuk mendukung pertumbuhan optimal bandeng dan udang.
Pergantian air dilakukan secara berkala untuk menjaga kualitas air tetap bersih dan kaya nutrisi. Ini penting untuk mencegah pertumbuhan alga berlebih yang bisa mengganggu ekosistem tambak.
Saat air mulai keruh atau kadar oksigen menurun, dilakukan sirkulasi air baru menggunakan pompa atau pintu air alami dari sungai atau laut terdekat.
Kualitas air dipantau secara rutin menggunakan alat ukur pH, salinitas, suhu, dan kadar oksigen terlarut untuk memastikan parameter tetap ideal.
Jika terjadi ketidakseimbangan, misalnya kenaikan amonia akibat sisa pakan atau kotoran, dilakukan tindakan cepat seperti penggantian air sebagian atau penambahan aerator untuk meningkatkan sirkulasi udara.
Di musim hujan, salinitas cenderung menurun, sehingga perlu penyesuaian dengan menambah air laut atau mengurangi intensitas pergantian air agar udang dan bandeng tetap sehat.
Pengelolaan air yang baik tidak hanya menjaga kesehatan ikan dan udang, tetapi juga mempercepat pertumbuhan pakan alami seperti ganggang dan lumut, menciptakan ekosistem yang seimbang dan produktif.
Bagian 1: Tambak Pembesaran Awal
Digunakan untuk pembesaran benih hingga umur 1 bulan.
Luas lebih kecil untuk memudahkan pemantauan pertumbuhan dan kesehatan benih.
Proses adaptasi awal dilakukan di sini sebelum pemindahan ke area yang lebih luas.
Bagian 2: Tambak Utama
Area lebih luas untuk benih berumur > 1 bulan hingga siap panen.
Dibuat lebih dalam untuk mendukung pertumbuhan maksimal dan penyebaran pakan alami yang lebih merata.
Dilengkapi saluran air masuk dan keluar untuk pengaturan kualitas air dan sirkulasi yang baik.
Bagian 3: Sekat dan Gubug Pekerja
Sekat pemisah untuk mengatur alur pemindahan ikan dan udang antar tambak.
Gubug sebagai tempat istirahat pekerja, menghadap selatan.
Dilengkapi tempat penyimpanan alat budidaya dan perlengkapan pemeliharaan tambak.
Ikan bandeng:
Waktu pemeliharaan sekitar 6 bulan hingga mencapai ukuran panen optimal.
Panen bisa dilakukan 2 kali dalam setahun.
Bandeng lebih lama tumbuh karena mengandalkan pakan alami seperti plankton dan lumut.
Proses panen dilakukan secara bertahap untuk meminimalisir stres pada ikan, dengan penyortiran ukuran saat panen.
Udang vaname:
Waktu pemeliharaan sekitar 3 bulan hingga siap panen.
Panen bisa dilakukan 4 kali dalam setahun, lebih cepat dibanding bandeng.
Udang lebih responsif terhadap perubahan kualitas air, sehingga perlu pengawasan ketat menjelang masa panen.
Panen dilakukan dengan metode pengeringan tambak secara bertahap untuk mempermudah pengambilan udang tanpa merusak kualitasnya.
Manajemen Waktu:
Dengan siklus panen yang berbeda, budidaya campuran bandeng dan udang bisa saling melengkapi.
Udang bisa dipanen lebih sering, sementara bandeng bisa terus tumbuh hingga ukuran maksimal.
Perencanaan waktu panen yang baik membantu mengoptimalkan hasil produksi dan mengurangi risiko kerugian.
Pakan utama berupa ganggang dan lumut yang tumbuh alami di tambak, berfungsi sebagai sumber nutrisi alami yang kaya akan vitamin dan mineral.
Pertumbuhan ganggang dan lumut biasanya dipercepat dengan paparan sinar matahari yang cukup dan kualitas air yang terjaga.
Selain pakan alami, sesekali diberikan pakan tambahan berupa pelet organik untuk mempercepat pertumbuhan, terutama saat masa pembesaran.
Rotasi pakan alami diatur dengan pemindahan benih ke tambak kedua, memastikan pasokan makanan alami selalu tersedia dan mendukung pertumbuhan optimal.
Keberadaan pakan alami juga membantu menjaga ekosistem tambak tetap seimbang, mengurangi risiko hama dan penyakit yang bisa menyerang bandeng dan udang.
Dilakukan setahun sekali untuk memastikan kualitas tambak tetap optimal.
Pengeringan tambak: Biasanya dilakukan saat musim kemarau selama 1 bulan untuk membunuh bakteri, parasit, dan patogen berbahaya.
Pengolahan tanah dasar: Tanah dasar tambak dicangkul atau dibalik ulang untuk mengembalikan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah.
Pembersihan sisa organik: Sisa pakan, kotoran, dan material organik yang mengendap dibersihkan untuk mencegah pembusukan yang bisa merusak ekosistem tambak.
Pengecekan tanggul dan saluran air: Memastikan tanggul tidak bocor dan saluran air lancar untuk mendukung aliran air yang sehat.
Setelah semua proses selesai, tambak diisi air secara bertahap untuk menguji kestabilan lingkungan sebelum kembali digunakan untuk budidaya.
Budidaya bandeng di tambak merupakan salah satu usaha perikanan yang menjanjikan, terutama di wilayah Jawa Timur seperti Sidoarjo. Ikan bandeng tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tetapi juga memiliki nilai ekonomis tinggi untuk pasar internasional. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai budidaya bandeng di tambak serta keuntungan dan teknik yang dapat diterapkan.
Ikan bandeng telah lama menjadi primadona di pasar perikanan, baik lokal maupun global. Berikut adalah beberapa alasan mengapa budidaya bandeng sangat menguntungkan:
Permintaan Pasar Lokal yang Tinggi
Keberlanjutan Usaha
Terdapat dua metode utama dalam budidaya bandeng di tambak, yaitu sistem intensif dan sistem tradisional . Berikut adalah perbedaan dan keunggulan masing-masing teknik:
Dengan potensi pasar yang luas dan teknik budidaya yang fleksibel, tambak bandeng di Sidoarjo menawarkan peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Apakah Anda tertarik untuk memulai usaha budidaya bandeng? Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut!
Tambak udang vaname dan bandeng di Tambak Oso Waru, Sidoarjo, menawarkan berbagai keunggulan yang menjadikannya lokasi ideal untuk budidaya ikan bandeng. Berikut adalah alasan utama mengapa tambak ini sangat potensial untuk kegiatan budidaya:
Tambak ini terletak di lokasi yang sangat strategis dengan akses mudah ke berbagai fasilitas penting, termasuk:
Dekat Bandara Juanda : Memudahkan distribusi hasil panen ke pasar lokal maupun ekspor.
Dekat Jalur MERR (Middle East Ring Road) : Akses jalan yang cepat dan lancar untuk transportasi logistik.
Dekat Sirkuit Dragrace Blackstone : Menunjukkan bahwa area ini berkembang pesat dan memiliki infrastruktur yang baik.
Dekat Politeknik Pelayaran Surabaya : Potensi kolaborasi dengan institusi pendidikan untuk pengembangan teknologi budidaya.
Dekat dengan Pasar : Memastikan hasil panen dapat segera dipasarkan tanpa hambatan distribusi.
Lokasi strategis ini tidak hanya memudahkan operasional budidaya, tetapi juga meningkatkan nilai investasi tambak secara keseluruhan.
Ketersediaan air merupakan faktor kunci dalam keberhasilan budidaya bandeng. Tambak ini memiliki:
Dengan ketersediaan air yang baik, risiko kegagalan budidaya dapat diminimalisir, dan hasil panen akan lebih maksimal.
Tambak ini telah digunakan untuk kombinasi budidaya udang vaname dan bandeng , yang menunjukkan potensi besar untuk diversifikasi usaha. Keuntungan dari kombinasi budidaya ini meliputi:
Dengan ketersediaan air yang baik, risiko kegagalan budidaya dapat diminimalisir, dan hasil panen akan lebih maksimal.
Tambak ini cocok untuk berbagai metode budidaya bandeng, baik tradisional maupun intensif . Anda dapat memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas bisnis Anda.
agar lebih jelas, ubah map ke view satelit